Alumnus UMM Jelaskan Pentingnya Fisioterapis bagi Atlet

Senin, 24 Juli 2023 11:07 WIB   Administrator

Izzul Mujahidin ketika menerima pasien dalam pemulihan dari cidera (Foto : Istimewa)

Dalam dunia olahraga, cedera adalah hal yang paling menakutkan bagi atlet. Sebesar apapun bakat atau sekonsisten apapun performa yang ditunjukkan, semua akan lenyap ketika mengalami cedera. Hal itu dikatakan oleh Fisioterapis alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Izzul Mujahidin.

Ia mengarakan bahwa jika seorang atlet mengalami cedera parah yang tak kunjung sembuh selama bertahun-tahun, maka akan menghambat karirnya. Bahkna bisa pensiun dini dan harus mengubur mimpinya. Maka kehadiran fisioterapis di dunia olahraga menjadi hal yang penting.

“Sebagian besar masyarakat belum mengetahui peran penting fisioterapis, utamanya dalam dunia olahraga. Padahal kami memiliki tugas penting seperti memulihkan maupun memaksimalkan kondisi atlet,” katanya.

Izzul, begitu ia kerap disapa, menjelaskan bahwa fisioterapi atau terapi fisik itu merupakan rangkaian prosedur. Mulai dari memeriksa, menangani, hingga mengeveluasi pasien yang mengalami keterbatasan gerak dan fungsi tubuh. Proses fisioterapi juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera serta gangguan gerakan di kemudian hari.

Adapun ia telah mendirikan klinik yang bernama Society Physioteraphy. Klinik yang baru diresmikan Desember lalu itu memang secara khusus menangani kasus-kasus cedera olahraga dan muskuloskeletal. Ia juga sudah bergabung dengan organisasi-organisasi fisio sport.

Menurutnya ada banyak pekerjaan utama seorang fisioterapis dalam dunia olahraga.Mulai dari bertanggung jawab atas program-program latihan untuk atlet, membuat penilaian terhadap resiko cedera-cedera yang terjadi, membuat program latihan spesifik yang sesuai dengan jenis olahraga, atau kadang memberi nasehat mengenai makanan yang dikonsumsi.

Selain itu juga memberi masukan kepada pelatih mengenai situasi dan kondisi dari seorang pemain. Apakah pemain bersangkutan siap untuk bermain dalam sebuah pertandingan, apakah dia fit, dan berapa menit kira-kira waktu bermainnya. 

“Seorang fisioterapis olahraga juga membantu meningkatkan performa fisiknya. Yakni dari kondisi cedera ke kondisi fisik yang sehat dan bugar kembali. Biasanya fisioterapis juga memberi rekomendasi bagaimana seharusnya atlet berlatih dan melakukan pemanasan sebelum bertanding, agar cedera yang pernah kita alami tidak terulang kembali,” jelas alumnus jurusan Fisioterapi UMM 2014 ini.

Ia mengaku mendapatkan banyak hal ketika berkuliah di UMM. Bukan hanya ilmu saja, tapi juga koneksi, cara membuka usaha, dan bagaimana memaksimalkan potensi diri. Izzul menilai, perjalanannya sebagai fisioterapis tidak lepas dari pengalamannya di Kampus Putih. (van/wil)

Shared: