Aziz, Mahasiswa UMM yang Berkontribusi di Ajang V20

Rabu, 09 November 2022 02:53 WIB   Administrator

Haziz Hidayat mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) jurusan Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai perwakilan Indonesia di V20. (Foto: Istimewa)

Sebagai tuan rumah Group of Twenty (G20) tahun ini, Indonesia memiliki peranan penting bagi terlaksananya forum berskala internasional itu.  Sebelum digelar forum G20, terlebih dahulu diadakan konferensi Values 20 (V20). Melalui undangan dari V20, Haziz Hidayat mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) jurusan Ekonomi Syariah berhasil terpilih menjadi salah satu delegasi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai perwakilan Indonesia. Adapun konferensi V20 yang diikuti oleh perwakilan dari 20 negara ini dilaksanakan pada akhir Oktober lalu di Ubud Bali.

V20 merupakan komunitas global yang mendukung G20 dalam inisiasi, pembangunan, serta penguatan kembali nilai-nilai individu, institusi, nasional dan global. Aziz, sapaan akrabnya mengaku sangat senang bisa terpilih menjadi delegasi di konferensi V20. Mahasiswa yang memang tertarik dengan isu-isu global itu mengatakan, ia dan delegasi dari negara lainnya banyak membahas terkait goals dan target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. 

Baca juga: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga Dukung Trauma Center UMM

Menurutnya, pembahasan isu-isu terkait sangat menarik karena skalanya luas. Pun dengan aspek pengkajian serta tujuan-tujuannya yang banyak. Mulai dari sosial, ekonomi, lingkungan, hukum, dan lainnya. Mereka juga saling bantu untuk memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dan akan terjadi.

“Kebetulan saya mendapatkan projek di bidang lingkungan terkait penanggulangan food waste. Saya memberikan solusi yakni dengan menggunakan sistem pirolisis yaitu sebuah cara yang bisa berdampak dalam penanggulangan sampah. Sistem ini bahkan bsia menampung hampir 18 ton sampah yang kemudian diolah menjadi BBM, aspal, serta baja,” terangnya.

Mahasiswa kelahiran tahun 1999 itu mengatakan, dirinya memang sering ikut dan berkontribusi dalam banyak konferensi internasional. Sebelumnya ia juga turut serta dalam Konferensi Sidang PBB tahun 2020 di Jakarta. Dari Pengalaman yang ia dapatkan, Aziz bersama teman-temannya di kampus mulai membangun SDGs Center di UMM. Berungtungnya, semua potensi yang dimiliki mahasiswa didukung penuh oleh Kampus Putih UMM. Sehingga ia dan teman-temannya tidak kesulitan dalam meningkatkan kualitas diri. 

Baca juga: Tuntut Ilmu di Jepang, Dosen UMM Ini Teliti Limbah Tahu Jadi Listrik

Ia juga menekankan bahwa SDGs 2030  itu bukan tanggung jawab perorangan, pemerintah, ataupun kelompok tertentu. Namun semua orang memiliki tanggungjawab untuk mewujudkannya. Maka kerjasama antar lini sangat diperlukan.

“Sebagai perwakilan dari UMM dan Indonesia, banyak sekali pengalaman dan manfaat yang didapat lewat V20 ini. Semoga solusi-solusi yang kami berikan bisa ditindaklanjuti dan dikembangkan. Paling tidak nanti akan saya jalankan di lingkup kampus. Saya juga ingin mengajak mahasiswa lain untuk pro aktif dengan isu-isu global yang ada, sehingga UMM juga mempunyai peran penting. Bukan hanya di level Indonesia tapi juga dunia,” harap Aziz mengakhiri. (zak/wil)

Shared: