Begini Kerennya Kampung Inklusi Garapan Mahasiswa UMM

Jum'at, 15 September 2023 08:25 WIB   Administrator

Batik Ciprat Karya Warga Kampung Inklusi Binaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto : Istimewa)

Melalui tim Ilmu Komunikasi Octop, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali sukses meresmikan “Kampung Inklusi”. Kampung yang terletak di Dusun Bambang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar ini diresmikan pada 3 Agustus lalu. Menariknya, Tim Octop tidak sendiri, namun menggaet Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri atau Rumah Kinasih untuk menegaskan tonggak penting dalam gerakan inklusif di bidang kewirausahaan.

Dalam prosesnya, Rumah Kinasih menjadi gerakan inklusif di bidang kewirausahaan yang menggandeng teman-teman penyandang disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Menciptakan produk unik dari Batik Ciprat, seperti sling bag, dompet, dan gantungan kunci. Hal inilah yang memantik Tim Octop untuk meresmikan 'Kampung Inklusi'. Adapun Tim Octop adalah kelompok mahasiswa praktikum tiga dari jurusan Ilmu Komunikasi peminatan Public Relation di UMM.

Baca Juga : Temuan Mahasiswa UMM : 73 dari 153 UMKM Malang Belum Tersertifikasi Halal

Terkait peresmian tersebut, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Sukardi, mengapresiasi program yang dilaksanakan. Menurutnya, kampung itu dapat memberikan pengetahuan serta perlindungan bagi individu yang rendan serta penyandang disabilitas.

“Pengembangan skill juga menjadi poin penting dari kampung inklusi ini. Semoga bisa terus dijalankan dan dikembangkan lebih luas lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Nafisa Aura, Ketua Pelaksana melihat peran penting 'Kampung Inklusi' dalam mengubah stigma lingkungan sekitar menjadi lebih kompetitif dan lebih baik. Ia berharap, kampung garapan timnya dapat menginspirasi banyak orang. Bahkan juga bisamenjadi destinasi wisata baru dan unik.

Baca Juga : Lagi, Tiga Prodi UMM Kini Terakreditasi Internasinal

Keberadaan 'Kampung Inklusi' mengindikasikan langkah setara, mengatasi eksklusivitas yang masih ada. Akses yang terbatas bagi orang dengan disabilitas terhadap transportasi umum, jalan, dan fasilitas kantor menjadi perhatian utama. Dengan inklusi ini, semua orang memiliki peluang yang setara dan mendapatkan layanan yang adil.

Acara peresmian ini juga diramaikan oleh suasana keakraban dan keceriaan. Musik merdu dan Tari Gandrung yang dipersembahkan oleh siswa SMAN 1 Kesamben, menghadirkan suasana interaksi dan berbagi cerita yang khas. Bahkan menyediakan penerjemah bahasa isyarat sehingga semua peserta bisa merasakan kebahagiaan yang ada.

“Kampung inklusi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dan memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mengatasi masalah kerentanan sosial,” kata Edy Cahyono selaku Founder Kampung Inklusi Rumah Kinasih.

Langkah progresif yang diambil oleh Tim Octop dan Rumah Kinasih merupakan contoh nyata semangat dan kreativitas dalam mewujudkan dunia yang inspiratif. 'Kampung Inklusi' tidak hanya menciptakan keajaiban, tetapi juga membuka peluang bagi masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua individu. (Wil)

Shared: