Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin Bersama Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd Beserta Jajarannya. (Foto: Yafi Humas) |
Program profesor penggerak pembangunan masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus meluas. Kali ini rombongan Kabupaten Bondowoso datang ke Kampus Putih pada 17 Februari 2023 lalu. Kunjungan dan diskusi tersebut bertujuan untuk mengembangkan kerjasama yang bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin mengapresiasi atas bantuan UMM selama ini. Utamanya dalam aspek pertanian, yakni mengembangkan pertanian organik di Bondowoso. Terhitung sudah ada ratusan hektar yang sudah digarap, 165 hektar di antaranya sudah tersertifikasi. Ditambah lagi dengan wilayah Bondowoso yang hampir 60 persennya adalah lahan pertanian.
Adapun pertemuan tersebut juga berdiskusi mengenai peluang membangun wisata aviasi di Bondowoso. Menurut Salwa Arifin, perlu adanya dukungan dari UMM untuk memajukan Bondowoso.
“Ada banyak wisata yang berlokasi di Bondowoso. Namun sayangnya, sumber daya manusia yang tersedia juga masih perlu ditingkatkan. Maka saya harap UMM dapat mendampingi masyarakat luas agar Bondowoso bisa semakin maju dan melesat. Sesuai dengan jargon kami yakni, Melesat,” tegasnya.
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kab. Bondowoso Drs. Bambang Soekwanto, M.M. Menurutnya, wisata aviasi merupakan hal yang menjanjikan. Apalagi bisa menjadi destinasi angkasa pertama yang ada di Indonesia.
“Di luar negeri memang ada beberapa wisata seperti ini. Tapi, kalau di Indonesia, mungkin kerjasama pengembangan seperti ini merupakan yang pertama,” katanya.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa diskusi ini membahas mengenai kemaslahatan untuk umat. Apalagi kolaborasi UMM dan Bondowoso sudah berjalan sejak lama, termasuk terkait pertanian organik. Bahkan juga telah dikenal oleh banyak orang di mana-mana.
Pertanian organik ini nantinya bisa dikawinkan dengan standarisasi produk pertanian. Hal ini diperlukan untuk kepentingan proses ekspor hasil organik ke luar negeri. Pun dengan produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Ia meyakini bahwa di Bondowoso, ada beragam potensi daerah yang bisa ditingkatkan. Maka dari itu, kampus tidak boleh jauh dari masyarakat. Kampus pada prinsipnya adalah bagian dari masyarakat yang menjadi problem solver masalah-masalah yang terjadi.
“Maka UMM siap membantu dan terjun langsung untuk berkontribusi masyarakat di berbagai bidang. Baik di pertanian, aviasi, pengembangan energi abru terbarukan dan lain sebagainya,” pungkas rektor asal Kediri itu. (wil)