Ketum Kadin Sebut CoE Program Inovatif dan Visioner

Senin, 21 November 2022 02:29 WIB   Administrator

Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) M. Arsjad Rasjid, P.M. Saat Berbincang Terkait CoE UMM Bersama Rektor UMM dan Jajarannya. (Foto: Rino Humas)

Center of Excellence (CoE) yang digarap Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) M. Arsjad Rasjid, P.M. Ia menyebut CoE UMM merupakan program yang inovatif dan visioner, utamanya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu disampaikan pada kunjungannya ke Kampus Putih pada 9 November 2022 lalu.

Arsjad, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa CoE dinilai sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Maka, ia ingin segera melakukan kerjasama konkret bersama Kampus Putih agar bisa mencapai tujuan yang sesua dengan Perpres terkait.

Menurutnya, di zaman yang serba cepat ini, perlu adanya terobosan dalam upaya menciptakan SDM unggul. Apalagi dengan adanya digitalisasi di berbagai sektor serta revolusi industri. “Dunia baru yang kita sebut dengan new normal of pandemic ini memang memiliki banyak tantangan, khususnya SDM. Maka, salah satu hal yang bisa kita kerjakan yakni berkolaborasi. Tentu Kadin dan UMM bisa segera melakukan kerjasama konkret di berbagai kegiatan,” tandasnya.

Baca juga: Yuda, Mahasiswa UMM yang Mengabdi di Tiga Negara

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai kehadiran Kadin dalam pelaksanaan CoE tentu bisa memperkuat di banyak aspek. Terutama dengan visi dan gaya yang tidak lagi menggunakan cara lama.  Menurutnya, jka pendidikan Indonesia masih menggunakan cara tradisional, maka bangsa ini akan terus tertinggal.

“Mendirikan program studi itu tidak cukup setahun dua tahun, banyak proses dan jalan yang harus dilewati. Maka, UMM hadir dengan cara baru melalui CoE dan Center for future of Work (CFW). Pendiriannya lebih cepat, pelaksanaannya juga tepat,” tuturnya.

Rektor asal Kediri itu juga menjelaskan bahwa masyarakat sekarang membutuhkan SDM yang khusus. Misalnya saja jika membutuhkan udang, tidak cukup hanya dengan SDM yang berbasis perikanan. Namun harus ada SDM yang fokus pada udang. Maka, hadirlah lebih dari 40 CoE UMM. Mulai dari sekolah udang, unggas, PLTS, welding inspector, HRD, asisten advokat, anggrek, ikan koi, metaverse, dan sederet lainnya. 

Baca juga: Hadir di PPG UMM, Dirjen Kemendikbud RI Sebut Sistem Pendidikan Indonesia Kurang Karsa

Adapun CoE yang fokus pada teknologi, UMM sudah membangun kerjasama dengan Kawasan Eknomi Eksklusif (KEK) Singhasari. Bahkan didukung penuh oleh wakil gubernur Jawa Timur serta mengaget mitra dari Inggris, Jepang hingga Asutralia. (wil)

Shared: