Rancang Aplikasi untuk Down Syndrome, Tim UMM Menangi LKTI Nasional

Selasa, 24 Januari 2023 23:28 WIB   Administrator

Dua mahasiswa UMM yang berhasil meraih Juara 1 lomba LKTI di Unida Gontor 2022. (Foto: Istimewa) 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali toreh prestasi nasional. Kali ini tim UMM berhasil membawa pulang Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di ajang Yofest Universitas Darussalam (Unida) Gontor 2022, Desember lalu. Mereka adalah Muhammad Haddad Richard mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab dan Imelda Azaliya Rahma mahasiswa Prodi Teknik Informatika. 

Haddad, saapan akrabnya, menceritakan bahwa ia memang tergugah untuk turut serta di sebuah kompetisi. Hingga akhirnya ia mendapat informasi terkait lomba yang bertema Resiliensi Guru di Era Disrupsi Pendidikan. Keduanya merancang ide dan menuliskan kara tulis yang mengkaji Perspektif Al-Qur’an terhadap Anak Down Syndrome dengan Alat Ma’unah melalui Pendidikan Agama dalam Membaca Huruf Hijaiyah.

Berbekal karya itu, mereka sukses di tahap pertama dan berhasil keluar sebagai juara pertama. Terkati tema yang diambil, Haddad melihat anak down syndrome masih susah dalam membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Terlebih lagi, sejauh ini belum ada inovasi alat belajar untuk anak down syndrome. 

“Maka dari itu kami tercetus membuat aplikasi bernama Ma’unah. Aplikasi Mau’unah ditujukan untuk membantu pendidikan anak down syndrome. Terutama yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam dalam membaca huruf hijaiyah,” ungkap mahasiswa Angkatan 2020 itu.

Terakhir, ia ingin agar rancangan aplikasinya dapat bermanfaat bagi teman-teman down syndrome. Utamanya tentang bagaimana membaca Alquran dan huruf hijaiyah. Ia menegaskan bahwa belajar agama Islam bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. 

“Kami tentu akan berusaha keras untuk merampungkan aplikasi Ma’unah. Apalagi ini bisa sangat membantu dan memberikan manfaat kepada mereka yang jarang mendapat perhatian khusus. Kami juga mengajak teman-teman lain untuk bisa berinovasi dan berupaya menjadi problem solver bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (ros/wil)

Shared: