Indah Furnama Saat Mengikuti Acara Duta Wisata Balikpapan (Foto : Istimewa) |
Prestasi membanggakan diraih oleh alumnus prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Indah Furnama. Ia sukses ditasbihkan menjadi Wakil 1 Putri Duta Wisata Kota Balikpapan pada pertengahan Maret 2023 lalu. Meski kini ia masih sibuk menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Balikpapan, tapi hal itu tidak menghalanginya untuk berperstasi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Ia mengaku tidak mudah menjadi seorang Duta Wisata dengan berbagai kegiatannya. Bahkan saat proses pemilihan, ia harus memanfaatkan waktu dengan baik. Berangkat jam tujuh pagi hingga pulang pukul lima sore, kemudian langsung menuju tempat pra karantina duta Balikpapan. Ia juga rela memangkas waktu tidurnya menjadi 3-4 jam saja.
“Cukup melelahkan tapi semua mimpi memang harus diiringi dengan pengorbanan bukan? Kini saya diamanahi dan ditugaskan untuk mempromosikan wisata yang ada di Balikpapan dan memberikan infomrasi positif bagi publik,” katanya.
Indah, begitu ia kerap disapa, memang memiliki mimpi menjadi seorang duta sejak duduk di bangku SMA. Sayangnya, saat itu keinginannya tidak bsia tersalurkan. Ketika ia menginjak kota Malang, ia bersyukur UMM menyediakan kegiatan putra putri kampsu dan duta. Dimulai dengan masuknya ia dalma 10 besar putra putri kampus UMM. Kemudian terus berupaya dan belajar ke banyak senior hingga ia bisa mencapai titik ini.
Ia menilai bahwa ada banyak manfaat ketika mendapatkan gelar sebagai duta. Masukan dan suaranya bisa didengar dengan mudah oleh pemerintah. Indah bahkan menawarkan salah satu program wellness tourism bertajuk ‘Sehat itu Indah’. Di dalamya, ia ingin mengajak masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan meski berada di tengah kesibukan.
“Untuk mempromosikan hal itu, saya juga menyusun program dengan nama Taichi with Duta Wisata Balikpapan. Jadi ada senam taichi yang sudah terjadwal dan bisa diikuti oleh banyak orang,” katanya.
Ia menegaskan bahwa dalma ilmu kesehatan, Taichi dinilai dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi menjadi rendah. Hal itu cocok dengan data yang menunjukkan bahwa tingkat penyakit hipertensi di Kota Balikpapan cukup tinggi. Bukan hanya mereka yang sudah berumur, tapi juga menjangkiti anak-anak muda.
“Pelan tapi pasti, program ini berjalan dengan cukup baik dan diterima oleh masyarakat. Mungkin kenalanya hanya cara menghafal gerakan-gerakan taichi-nya saja. Saya dan tim juga tengah membuat Mantrawastra, yakni program penggerak melestarikan kasi khas kalimantan,” ungkapnya mengakhiri. (*Ri/Wil)