Simposium International Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia. (Foto: Haqi Humas) |
Persalinan kelahiran anak menjadi perhatian penting saat ini. Apalagi melihat risiko dan rasio keselamatan yang memprihatinkan. Maka, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia mengadakan Simposium International yang mengangkat tema ‘"Advances in Obstetric and Gynaecology”. Keduanya juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memajukan dunia kesehatan pada 20 Januari 2023 lalu.
Prof. Ir. Rasidi Razali selaku Rektor UiTM menjelaskan bahwa kolaborasi ini membuka peluang joint research dan bertukar ilmu. Lebih dari itu juga ada student exchange, pertukaran budaya hingga kegiatan kolaborasi lain.
“MoU ini tentu dapat meningkatkan kualitas dua perguruan tinggi di mata internasional. Apalagi dengan berbagai kesempatan yang ada,” tegasnya.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai bahwa kerjasama ini merupakan kunci meraih kesuksesan dalam kontribusi bagi masyarakat. Sementara, simposium yang ada sebagai bentuk penyegaran ilmu pengetahuan, utamanya di aspek kesehatan.
“Salah satu hal yang diharapkan adalah mampu memberikan riset yang bisa langsung dirasakan masyarakat. Memberikan inovasi baru yang memudahkan, utamanya di aspek kesehatan,” katanya.
Menurutnya, UMM dan UiTM merupakan universitas yang mumpuni. Maka MoU yang dijalin juga mampi meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan kualitas akademik kedua perguruan tinggi.
Hal serupa disampaikan olehDr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fikes UMM. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah melakukan sederet article collaboration. Kolaborasi ini juga dirasa mampu mempererat tali silaturahim antar kedua negara serumpun, yaitu Indonesia dan Malaysia. Harapannya ada kunjungan langsung Kampus Putih ke UiTM, begitu pun sebaliknya dalam rangka menjalankan MoU kedepannya.
“Bukan sekadar MoU dan simposium saja, tapi juga berupaya memberikan perubahan positif untuk dunia kesehatan,” pungkas Yoyok. (haq/wil)