Perwakilan Japan Association Construction for Human Resource (JAC) di Seminar yang diadakan oleh Vokasi UMM. (Foto: Dini Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semakin melebarkan kerjasama dengan perusahaan Jepang OS Selnajaya. Hal tersebut terbukti dari penandatanganan kerjasama pada “Seminar Peluang Berkarir di Jepang di Bidang Konstruksi,” yang diadakan oleh Vokasi UMM pada 25 Februari 2023 lalu. Kegiatan yang diadakan secara hybrid tersebut dihadiri oleh ratusan peserta baik dosen, mahasiswa hingga siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dalam kesempatan itu, Project Leader Japan Association for Human Resources, Shikano Naoya mnejelaskan tentang sistem spesified skill worker (SSW) di Jepang. ia menjelaskan bahwa per juni 2022 total penduduk Indonesia di Jepang sebanyak 83,169 orang. Dimana 47% atau 39.177 orang Indonesia di Jepang merupakan pegawai magang dan 11% atau 9.481 orang sebagai SSW.
“Sebenarnya, sistem ini dibuat guna membantu permasalahan kekurangan sumber daya manusia (SDM) di Jepang. Yakni dengan menargetkan pekerja yang memiliki kemampuan, pengalaman serta pengetahuan yang cukup di bidangnya masing-masing. Adapun pekerja sebagai SSW memiliki status kependudukannya sendiri,” jelas Shikano.
Lebih lanjut Shikano menjelaskan bahwa sejak April 2019, SSW terbag menjadi dua status kependudukan, 1 dan 2. Perbedannya adalah, kependudukan nomor 2 ialah pekerja yang memiliki kemampuan lebih baik ketimbang nomor 1. Mereka juga bisa memperpanjang periode tinggal serta dapat membawa keluarganya ke Jepang.
“Adapun SSW di bidang konstruksi terbagi menjadi tiga jenis pekerjaan yaitu teknik sipil, arsitektur, utilitas dan fasilitas. Gaji yang didapat SSW rata-rata sekitar 230.000 yen atau setara dengan 26 juta rupiah per bulan. Namun untuk menjadi SSW, pekerja diwajibkan lulus ujian bahasa Jepang (Japan Foundation Test) JFT level A2 dan ujian SSW nomor 1,” terang Shikano.
Menariknya, turut hadir perwakilan lainnya dari asosiasi konstruksi Jepang sebagai pemateri di seminar tersebut. Mereka adalah Takaishi Tsune yang menjelaskan mengenai bekisting pada konstruksi, Nakamura Shinya yang menjelaskan mengenai besi tulangan, dan Kitaguchi Nobuo yang menjelaskan mengenai pengelasan pada konstruksi dengan tekanan gas.
Pada kesempatan itu turut hadir President Director OS Selnajaya Jakarta, Satoshi Miyajiama yang mengatakan bahwa tujuan seminar ini untuk memperbanyak peluang kerjasama di Indonesia, khususnya dengan UMM. Dalam hal ini, Japan Association Construction for Human Resource (JAC) mempercayakan UMM sebagai mitra dalam proses training dan seleksi untuk SSW.
“Saya harap kedatangan JAC ini bisa menambah peluang pekerja Indonesia untuk berkarya di Jepang. Sehingga tujuan utama dari SSW bisa tercapai dengan maksimal,” harap Satoshi.
Disisi lain, Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM Dr. Tulus Winarsunu, M.Si menilai bahwa kerjasama ini merupakan pengembangan dari skema yang sudah ada sebelumnya. Sejauh ini, sudah ada 29 perusahan Jepang yang telah berkolaborasi dengan vokasi UMM. “Melalui kerjasama ini, vokasi UMM ingin merubah pandangan orang Indonesia tentang bekerja di luar negeri. Mereka bisa bersaing dengan SDM lainnya selama punya tekad kuat dan belajar dengan baik. Sehingga mampu menjadi profesional yang resmi dan legal,” ungkap Tulus. (zak/wil)